Berkenalan dengan Metode Diet Intermittent Fasting

Diet Intermittent Fasting adalah konsep diet yang dinilai cukup efektif untuk menurunkan berat badan. Diet ini dilakukan dengan cara mengurangi jam makan, atau bisa juga kita kenal dengan puasa kalori.

Pola makan pada diet IF sering disebut dengan jendela makan. Ada banyak jenis diet IF yang bisa Anda coba, tentu setelah disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian masing-masing. Adapun cara mengetahui kebutuhan kalori harian adalah dengan menghitung BMR, nanti akan disesuaikan antara berat badan, tinggi badan, dan jumlah kegiatan harian.

Baca juga: cara atasi dismenore 

Cara Melakukan Diet Intermittent Fasting

1. Metode 16/8

Metode diet IF pertama yang akan kita bahas adalah 16/8. Metode ini berarti, Anda akan berpuasa selama 16 jam, kemudian mempunyai jatah jendela makan selama 8 jam. Wajib diingat, bahwa selama 8 jam tersebut Anda dianjurkan tetap melakukan defisit kalori agar hasil lebih maksimal.

Kemudian untuk jam makan. Sebenarnya, pada diet IF tidak begitu mematok harus makan jam sekian, dan berhenti jam sekian seperti kebanyakan diet umumnya. Anda hanya perlu konsisten dengan jendela makan tersebut. Misalnya mulai makan jam 7 pagi dan berhenti pada jam 14/15 sore.

Lebih mudah lagi, Anda bisa menggunakan metode Intermitten Fasting dengan memangkas salah satu jam makan harian, misalnya memangkas waktu sarapan, sehingga Anda hanya perlu makan siang dan makan malam saja.

2. Metode diet 5:2

Metode diet ini juga masuk dalam jenis puasa IF, yakni dengan 5 hari makan asupan kalori normal sesuai kebutuhan BMR, dan 2 hari sisanya makan 500-600 kalori saja. (500 kalori untuk perempuan, dan 600 kalori untuk laki-laki).

Apabila Anda memilih metode diet Intermitten Fasting yang kedua ini, maka Anda bisa mencoba makan kalori harian pada hari Senin-Jumat, kemudian puasa 500 kalori pada hari Sabtu-Minggu. Dengan begitu, hari Sabtu-Minggu tersebut Anda hanya perlu konsumsi 500 kalori atau 250 kalori setiap makan (acuan 2x makan dalam satu hari).

3. Metode the warrior

Metode diet IF berikutnya sering disebut the warrior yang dipopulerkan ahli kesehatan Ori Hofmekler. Diet ini adalah dengan cara makan sayur atau buah dengan jumlah banyak pada jam makan siang, dan makan porsi besar pada jam makan malam. Makan malam pun diusahakan harus makanan yang bersih dan utuh (tidak mengalami banyak pengolahan; rebus, panggang).

Pada dasarnya, metode diet ketiga ini Anda hanya akan makan 1x dalam sehari, selebihnya adalah kudapan sehat buah dan sayur. Itu kenapa pada makan malam dianjurkan makan porsi besar dan sehat karena untuk memenuhi jatah kalori harian yang Anda butuhkan.

Ada catatan yang harus sangat diperhatikan oleh para pelaku diet Intermitten Fasting. Diet ini hanya boleh dilakukan oleh mereka yang bugar dan tidak mempunyai masalah pada pencernaan. Apabila Anda termasuk golong yang bermasalah pada pencernaan, atau pengidap sakit magh, maka Anda tidak dianjurkan menjalankan diet ini, cukup defisit kalori dengan anjuran dokter.

Goal utama dari diet tidak hanya turun berat badan, namun pada fisik yang lebih bugar dan sehat. Dengan begitu, harus diperhatikan kebutuhan gizi harian, dan gangguan apa yang ada dalam tubuh agar tidak sembarangan memilih metode diet. Lebih bagus apabila konsultasi dengan dokter. Semoga ulasan seputar Intermitten Fasting ini bermanfaat dan selamat mencoba!

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*